6/30/2009 04:29:00 PM
2

Aku pernah merasa terganggu dengan pendengaran kiriku yang bermasalah. Padahal aku sudah ada janji untuk menyampaikan materi pembekalan di sebuah ponpes Islam di Lamongan. Dunia benar-benar terasa sepi ketika itu. Aku tidak sanggup membayangkan alangkan tidak-nyamannya para penderita tuna rungu. Aku baru menyadari, betapa mahalnya nikmat Allah. So, nikmat Allah yang manakah yang engkau dustakan? Kalimat itu terus menerus mengiang di kupingku yang mulai berkurang kesadaran… eh, pendengaran. Akhirnya dengan sangat terpaksa aku memenuhi janji untuk menyampaikan materi dengan pendengaran yang bermasalah. Tidak lupa, aku minta permakluman para peserta, kalo-kalo aku berbicara terlalu keras atau ga peduli kalo-kalo ada interupsi peserta di sela-sela acara, tetapi diabaikan. Maklum agak budi. He..he.. Terngiang lagi peringatan Rasulullah saw, “ada 2 kenikmatan yang kebanyakan manusia dibuatnya terpedaya (lalai), yakni nikmat sehat dan kesempatan.”

Masih soal sakit kupingku, aku merasa ada air yang tertahan di dalam kupingku. Atas saran seorang teman, aku coba mengeluarkannya dengan air pancingan dari luar, tetapi tidak juga beres. Aku coba membersihkanya dengan cotton bud, bukannya membaik malahan terasa sakit. Akhirnya aku memutuskan untuk memeriksakannya ke dokter. Dokter mengatakan, tidak ada air di kupingku. Mungkin karna perlakuan yang salah terjadi infeksi ringan di telinga. Lantas dokter memberikan sejumlah obat untuk diminum. Dan alhamdulillah beberapa hari kemudian membaik dan sembuh total.

Pelajaran yang bisa diambil dari kejadian itu adalah, boleh jadi kita merasa bahwa hidup itu sebaiknya begini atau begini. Dengan segala teori yang menurut akal manusia seolah itu baik. Padahal boleh jadi tidak bagi Allah. Karna pengetahuan manusia seluruhnya tidak lebih dari setetes air yang ditumpahkan telunjuk tangan di hamparan samodera tanpa batas. Maka kemudian Allah membimbing manusia melalui rosul-Nya dengan kitabullah, Al-Qur’an al kariim sebagai pedoman hidup. Maka jika manusia hendak menggantinya dengan yang laen dapat dipastikan hidupnya tidak akan bahagia. Segala persoalan yang mendera keluarga, permasalahan yang melilit sebuah bangsa boleh jadi dapat dipastikan dikarenakan keluarga atau masyarakat atau bangsa tersebut terlalu berani memalingkan dirinya dari al-Quran. Sebagiannya atau keseluruhannya. Tidak ada beda.

Jadi, kalo ga tahu, kenapa ga nanya kepada ahlinya?

2 komentar:

thobib mengatakan...

semoga dapat bermanfaat

thobib mengatakan...

apa yang kita baca dapat bermanfaat pada kita semua.. amin

Plan Your Work and Work Your Plan

Plan Your Work and Work Your Plan