6/01/2009 04:32:00 PM
0

Berapa lama kita harus mengenali calon pasangan kita, sampai kemudian kita memutuskan untuk memilih dia mendampingi hidup kita di sisa usia kita. Adakah orang yang memilih jalur pacaran untuk mengenali pasangannya, dia benar-benar telah mengenali pasangannya ketika mereka memutuskan menikah. Atau justru mereka kecewa ketika pasangannya ternyata tidak sebagaimana yang terlihat kala mereka masih berpacaran. Atau pertanyaannya adakah mereka yang telah ditakdirkan Allah hidup bersanding sebagai pasutri selama bertahun-tahun telah benar-benar mengenal pasangannya? Di kala tidak ada yang tersembunyi karna tidak ada lagi yang bisa disembunyikan.

Suatu ketika ada seorang ummahat yang mengeluh kepada istri Ust. Mohammad Fauzil Adzim bahwa sekalipun telah dikarunia 2 orang anak, dia sama sekali merasa belum benar-benar mengenal suaminya. (diceritakan dalam buku Saatnya untuk menikah). Menarik sekali saran beliau, “Berusahalah untuk mengenal pasanganmu secara terus menerus. Jangan pernah merasa sudah mengenal, padahal masih banyak yang belum kamu ketahui tentang pasanganmu”.

Kita dan pasangan kita memiliki sejarah hidup yang berbada, pengalaman hidup yang berbeda dan penghayatan hidup yang berbeda pula atas setiap peristiwa sekalipun untuk peristiwa yang sama. Karena itu, kita tidak bisa mengenalnya kecuali melalui pergaulan yang betul-betul dekat selama bertahun-tahun dan itu hanya bisa dilakukan melalui pernikahan. Bersikap apa adanya, mengetahui apa adanya dan tidak ada ruang untuk berpura-pura kecuali jika karakternya memang demikian.

Seseorang yang telah ditakdirkan Allah berpasangan melalui sebuah ikatan yang benar-benar suci, yakinlah di balik kekurangan dan kelebihan masing-masing, Allah telah menyiapkan pahala untuk keduanya. Ketika keduanya mengikat janji suci semata-mata untuk mengharapkan ridlo Allah. Yakinlah seberapapun persoalan membelit keduanya, Allah akan memudahkannya. 

“Maka apabila telah memiliki azzam yang kuat, selanjunya bertawakallah kepada Allah.” (Al-Imron: 159).

0 komentar:

Plan Your Work and Work Your Plan

Plan Your Work and Work Your Plan