11/01/2018 06:30:00 AM
0
Anak itu bukan semata output konsekuensi dari sebuah hubungan biologis pasutri, tapi ialah amanah Ilahi dan sebuah investasi yang nilainya tiada tara. Mereka bisa menjadi passive income orang tuanya di negeri keabadian. Bukan sekedar pabrik dengan omset trilunan dan kayawan ribuan (kalau misal diumpamakan satu anak 5 T dengan 5000 karyawan kali sekian).

Bayangkan kalau setiap anak yang notabene amanah ilahi itu seluruhnya menjadi pribadi qurrota ‘ayun dan menjadi lilmuttaqiina imama. Dan dari mereka terlahir generasi turun temurun yang serupa dengan mereka, betapa itu melampaui semua jenis kebahagiaan manusia.

Lebih-lebih tatkala Allah mengumpulkan mereka dengan orang-orang yang mereka cintai di dalam surga yaitu orang tua, istri dan anak keturunan mereka yang mukmin dan layak masuk surga. Sampai-sampai, Allah mengangkat derajat yang rendah menjadi tinggi tanpa mengurangi derajat keluarga yang tinggi (agar berkumpul di dalam surga yang sama derajatnya, (Tafsir Ibnu Katsir).

Di dalam surga mereka memperoleh segala kenikmatan yang mereka inginkan dan memperoleh pula segala kenikmatan yang mereka minta. Maha benar Allah dengan firman-Nya :

“(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.” (QS. Ar-Ra‘du: 23)
Allahu’alam. Wallahu musta’an.

0 komentar:

Plan Your Work and Work Your Plan

Plan Your Work and Work Your Plan