Syaikh Shalih Al-Maghamisy berkisah, seorang pria tua sedang menunaikan haji bersama seorang pemuda. “Labaika allahumma labaik (ya Allah aku penuhi panggilanmu)” Begitu kalimat talbiyah yang terucap dari lisannya. Tapi tiba-tiba terdengar suara entah dari mana asalnya. Suara tadi mengatakan, “Tidak ada panggilan untukmu dan tidak ada sa’i bagimu”
Lalu pemuda tadi berkata, “Wahai Bapak, apakah Anda mendengar suara tadi?” “Iya saya mendengar” jawab bapak tua tadi. “Saya sudah 40 tahun, setiap kali saya naik kendaran dan berkata Labaika allahumma labaik, tiba tiba selalu ada suara yang mengatakan “Tidak ada panggilan untukmu dan tidak ada sa’i bagimu”
Pemuda tadi bertanya, “Lalu Anda tetap saja berangkat haji?” Berkata bapak tua, “Iya nak, mau kemana lagi saya ? Adakah jalan keluar? Sungguh tiada lagi yang disandarkan melainkan Allah saja” “Mau kemana lagi? Mau ibadah saya diterima atau tidak diterima, apakah ada sandaran selain Allah?” Lanjut bapak tua tadi.
Saudaraku, Jangan pertanyakan rezeki kapan datangnya dan jangan engkau hitung-hitung seberapa banyaknya. Karena Ar-Rozzaq lebih mengetahui seberapa banyak dan kebaikannya untukmu. Yang memberikanmu udara yang dihirup setiap harinya tidak layak kautagih kapan Ia memberimu makan dan tempat berteduh. Tentang siapa jodohmu dan berapa jumlah anakmu. Tentang seberapa panjang usiamu dan begitu seterusnya.
Bahkan sekiranya Allah Jalla Jalaluh tiada memberimu sesuatu, apakah engkau mempunyai pilihan atau jalan keluar yang lain. Kemana dirimu hendak pergi ? Akankah sandaran dan kepasarahanmu akan berpindah kepada yang lain, makhluq yang lemah dan bergantung kepada sesuatu yang lain ?
Allahu’alamu wa antum la ta’lamuun... Sungguh Allah maha mengetahui, sedangkan dirimu tiada mengetahui apapun. (Naufal M)
0 komentar:
Posting Komentar