7/20/2007 09:27:00 PM
2
Banyak orang lebih suka membahayakan dirinya justru dengan mengambil jalan aman dari gangguan orang-orang bodoh. Orang-orang bodoh itu tidak mengenal syariat Alloh. Mereka hanya menyukai hal-hal yang diminati syahwatnya meski pada saat yang sama menularkan virus bagi hatinya. Orang seperti ini toleransinya sangat besar terhadap hal-hal yang bertentangan dengan perintah dan larangan Alloh. Boleh jadi lho, hal-hal itu jamak dilakukan orang-orang di sekitar kita. Seperti tidak menutup aurat, ikhtilat (bercampur laki perempuan dalam satu pekerjaan, diantaranya), tabaruj (bersolek berlebihan bagi perempuan), tasyabuh, dan macem-macem lainnya.

Barusan aku mempersiapkan outlet bazar. Kebetulan kami menjadi salah satu penggembiranya (he..he.. bahasa kampung). Yach... sebagai bentuk partisipasi kami kepada mitra perusahaan kami yang sedang merayakan miladnya.

Salah satu acaranya adalah pagelaran busana muslim-muslimah dengan menghadirkan para artis ibukota. Nah, kebetulan tadi adalah acara gladi bersihnya, cuman sayangnya nggak bersih menurutku. Gimana nggak, mereka yang besok bakalan melenggok dengan busana muslimah, pada sesi latihan, pakaiannya super minim astaghfirullah... (yach.. jadi ketahuan dech). Temenku malah sempet memperhatikan salah satu model memperlihatkan bekas stempel knalpot di betisnya. ha...ha...ha.. (porno ya?). Aku sampe geleng-geleng kepala, bukan goyang kepala lho, meski musiknya menghentak-hentak. Aku tadi sich bareng the man behind RAFA Original. Mereka rencananya pengin bikin acara pamer produk RAFA 'n' pengin tahu konsep acaranya. Eee... ngggak tahunya...

Menyedihkan lagi, pas jelang masuk waktu magrib suara nyanyian nggak berhenti dan terus meneriakkan Allohu Akbar.... Alloh maha besar.... dengan alunan musik menghentak, tapi kelihatannya mereka nggak ngerti apa maknanya. Aku jadi ngeri, inilah dunia kapitalis hari ini yang sedang memamerkan mukanya dari berbagai sisi, bisa jadi berupa apa saja. Pagi beriman sorenya kafir. Sorenya beriman paginya kafir. Kalee ini ya salah satunya, yang disebut fitnah duhaima sesuai dengan nubuwah Rosulullah saw. Mereka merasa boleh melakukan apa saja, asalkan ujungnya duit.. duit... duit.. Wallohu'alam.

Mengutip tulisan kemaren, ya... seseorang boleh merasa jago dengan mengetahui semua hal di dunia ini, namun sungguh jika dia tidak mengenal Alloh, maka dia sebenarnya tidak mengetahui apa-apa. Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah bisa membayangkan, bahwa bertemu wajah Alloh adalah hal paling besar dan kenikmatan yang melampaui apapun. Mereka tidak mengerti, bahwa mengharap ridlo Alloh adalah tujuan tertinggi. Seperti seseorang yang berpayah-payah mendaki gunung untuk seekor unta kurus. Iya sich unta, namun terlalu kurus... Jadi, apakah ini harga yang pantas ? Masih belum paham? Bersambung dech....




2 komentar:

Abdullah mengatakan...

O.. jadi kemaren tu acara fashion show toh. Kirain book fair atau pameran komputer. Acaranya di Diamond kan Pak? Yah semoga Alloh ngasih kekuatan sama antum untuk tidak tergoda, apalagi ikut-ikutan jadi kapitalis. Saya sering dengar nasihat dari seorang ustadz kepada para pengusaha muslim Solo, beliau bilang ada kecenderungan para ikhwan pengusaha ini berangsur-angsur mengikuti gaya kapitalisme tanpa mereka sadari. Memang sangat dilematis untuk menjadi profesional di jaman sekarang, di mana dunianya sudah dikuasai oleh orang-orang yang antum sebut tadi. Hanya sedikit orang yang bisa istiqomah dan eksis, yaitu orang-orang yang memiliki kadar twakal yang tinggi kepada Alloh. Semoga antum termasuk golongan yang terakhir. Doakan saya juga ya Pak! Recomment please!!!!

naufal mengatakan...

OK. Abdullah. Aku doakan. Yach... semakin tinggi pohon, bukan hanya buahnya yang makin banyak, namun akar dan rantingnya juga menjulang kemana-mana, sehingga mudah dijangkau dari angin semilir hingga topan atau lesus. Bukan hanya angin tapi juga sambitan batu dari orang-orang yang menginginkan buah yang dihasilkan. he..he..he.

Plan Your Work and Work Your Plan

Plan Your Work and Work Your Plan