7/19/2007 08:57:00 PM
2
Aku begitu tersentak ketika temenku yang selama ini sering berseloroh dan ngeledekin aku, mengingatkanku dengan sebuah teguran keras dari Imam Ahmad kepada muridnya yang memilih tidak menikah atau enggan menikah. Beliau menyebutkan bisa jadi disebabkan dua hal, karena sakit ato kebanyakan dosa. Dueng !! Semoga aku nggak termasuk keduanya. Semoga sich ini sebuah pengecualian. Karena aku bukan tidak mo menikah. Aku bilang, sungguh kali ini aku lagi nggak lapar, maka aku hanya akan memilih makan kalo ada makanan yang mengundang seleraku untuk makan. Jadi jangan dipaksa-paksa. Nanti juga ada masanya. Terlambat ? Nggak, nggak ada kata terlambat, karena memang sudah terlambat. Ha...ha....ha....

Aku sebenarnya sedang berpikir keras dengan peristiwa-peristiwa yang merundungku belakangan ini. Beberapa kali proses taaruf namun belom happy end. Ada yang bilang aku pemilih, padahal nggak juga. Tapi klo milih sih iya. Penginnya istri, yang signalnya kuat (jadi penyejuk hati) dan jaringannya luas (bisa diajak share alias nyambungan). Simple kan ?

Aku juga kepikiran perihal peringatan Rosulullah kepada seorang sahabat, kurang lebihnya bahwa jika datang seorang pemuda yang kamu kenal baik akhlaq dan diennya melamar puterimu, maka musti diterima. Kalo nggak, akan terjadi fitnah besar. Nah, aku lagi berpikir terbalik, bagaimana kalo seorang puteri yang salehah dikenalkan kepada seorang pemuda, kemudian pemudanya nggak mau. Apakah sama ?! Ust. Han, sobat dan guru ngajiku enggak sepakat. Apa jadinya klo para akhwat itu datang semua, padahal di akhir zaman nanti jumlah mereka jauh lebih banyak. He..he.. repot dong? jadi, haditsnya sudah pas. Orang-orangnya yang belum pas. Hemm....

Kali ini aku bener-bener nothing to lose, nyaris tanpa beban. Yah...tersandung sedikit dan jatuh itu sih biasa, bahkan nangis pun biasa (dalam hati alias gak pake buliran air mata he..he.. kan ikhwan, masak nangis). Ketika belajar jalan sewaktu kecil itu kan biasa. Yang penting bangkit cinta, meski sebelumnya jatuh (cinta). He..he.. Aku lagi bangkit cinta neh, bukan jatuh cinta mas Burhan.........

Ada target yang dipasang..............................
Ada bidikan yang jelas...................................
Arahnya juga sudah pas (musti lurus).........
Jadi nunggu apalagi, tembakkk....................
Gubraks............. Keena dech....

Apa sech?? Sorry neh.., intermezo. Silahkan menerjemahkan sendiri.






2 komentar:

Abdullah mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Abdullah mengatakan...

Alhamdulillah, kalo boleh saya nilai Mas ini orang yang sangat sabar. Semoga Alloh memudahkan segala urusan Mas dan segera mendapatkan apa yang Mas Naofal inginkan; menikah. Yakinlah Mas, jika memang Alloh menghendaki antum untuk tetap bersabar, itulah yang terbaik yang Alloh pilihkan buat Mas. Karena sesungguhnya bagi orang yang sabar akan dicukupkan pahalanya tanpa batas, ya Mas, tanpa batas. Itu janji Alloh lho Mas. Jadi keep husnudzan to Alloh. Kalo ikhwan nangis, saya kira boleh aja, tergantung nangisnya karena apa. Banyak kok teladan dari para salaf perihal menangis. Malahan dalam satu haditsnya Rasulullah bersabda; tidak akan disentuh api neraka mata yang dibasahi oleh air mata karena takut kepada Alloh. Gitu ya Mas, semoga Alloh menjadikan Mas Naufal dan saya tentunya, termasuk orang-orang yang sabar, sebagaimana Alloh memberikan kesabaran kepada para nabi. Amin

Plan Your Work and Work Your Plan

Plan Your Work and Work Your Plan