9/23/2017 11:18:00 AM
0




Bicarakan

Banyak konflik rumah tangga yang terjadi bermula dari persoalan sepele. Dimana ia memiliki keinginan dan harapan kepada pasangan namun tidak dibahasakan, sembari berharap pasangannya tahu tanpa dia harus ngomong dulu. "Harusnya kan dia tahu. " Begitu pikirnya.

Saudaraku, suami/istrimu bukanlah makhluk ghaib yang bisa mengetahui isi hatimu tanpa kamu mengatakannya. Makhluk ghaib saja tidak tahu isi hatimu. Hehehe..

Damaikan..

Sepanjang di dunia, engkau tidak menemukan pada diri pasangan hidupmu melainkan adanya kesalahan yang dilakukannya. Istrimu bukanlah bidadari yang disucikan hingga kelak engkau mendapatinya disucikan dari segala kesalahan, bahkan gangguan dan kotoran lahir batin sejak menjadi penghuni surga yang mereka kekal di dalamnya (Lihat AlBaqarah : 25). Suamimu juga bukan para malaikat yang tidak pernah berbuat salah dan dosa sebagaimana penduduk dunia lainnya.

Maka berdamailah dengan kelemahan dan kekurangannya. Maafkanlah kekeliruannya dan fokuslah melihat sisi kebaikannya. Sebagai perumpamaan, memang lebih mudah melihat warna yang berbeda di tengah-tengah dominasi warna putih dan abu-abu.

“… Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (At-Taghabun : 14)

Jangan membiarkan file konflik tetap terbuka. Hadapi dan selesaikan bersama-sama. Seberat apapun masalah akan menjadi lebih ringan saat pasutri menghadapinya bersama-sama dan tidak saling melempar kesalahan. Anda tidak akan menemukan penyelesaiannya, selama Anda berasumsi semua sumber masalah itu dari pasangan Anda. Sekecil apapun suami/istri mempunyai peran dari setiap konflik yang mereka hadapi.

Bagi Anda mungkin tidak masalah mengatakan, “Kamu sudah kelihatan semakin tua.” Meskipun itu kenyataannya (hehehe..), tetap saja kalimat seperti itu melukai perasaannya.

Amankan

Jangan membiarkan file permasalahan tetap terbuka, selesaikan dan tuntaskan. Pun jangan pernah membuka kembali file yang sudah tertutup. Jangan pernah mengorek luka yang sudah mengering.

Para istri mampu menyimpan sangat baik catatan histori file-file masalah rumah tangganya, dan itu baik baginya selagi tidak tergoda membukanya kembali saat tidak diperlukan. Para suami mudah melupakan permasalahan rumah tangganya, dan itu baik baginya selama ia telah menyelesaikannya dan bisa mengambil pelajaran darinya serta tidak membiarkannya terulang kembali. Allahu’alam.

Alkisah, seorang salaf sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari istrinya. Selain meninggikan suaranya, sang istri acapkali mengucapkan kalimat kasar dan keras, hingga suaranya terdengar oleh tetangganya. Demi mendengar keributan itu, tetangganya menemui laki-laki itu lalu menegurnya, “Mengapa Kamu diam saja, sementara istrimu berbuat kurang ajar seperti itu?” Sang suami dengan nada kesal menjawab, “Dia istriku dan Kamu tidak memiliki urusan dengannya.”

Selang beberapa masa kemudian tersiar kabar bahwa laki-laki itu telah menceraikan istrinya. Maka tetangganya kembali menemuinya lalu bertanya, “Saya dengar Kamu telah menceraikan istrimu, apa masalahnya ?” Lalu dijawab oleh lelaki itu : “Dia tidak lagi menjadi istriku dan aku tidak ada urusan lagi dengannya. Jika kamu ingin mengetahuinya, tanyakan kepada selainku.” Allahu'alam 

Tips
Seorang guru memberikan tips, saat hubungan pasutri sedang kurang baik. Lakukan qiyamul lail bersama. Berdoalah dengan mengeraskan suara dan biarkan istrimu mengaminkannya. Atau sebaliknya. Lakukan terus menerus hingga itu menjadi tradisi.

Masuk akalkah pasutri yang sholat berjamaah di malam harinya menyoalkan perkara-perkara remeh seperti masakan yang keasinan atau suami yang mengembalikan barang tidak pada tempatnya di pagi harinya? Wallahu'alam

0 komentar:

Plan Your Work and Work Your Plan

Plan Your Work and Work Your Plan