Syukuri Apa Yang Ada

Manusia cenderung ingkar, tiada merasakan hakikat bermacam-macam nikmat kecuali setelah tiadanya nikmat itu. Manusia juga memiliki sifat tamak. Setiap diberi suatu kenikmatan, dia menginginkan yang lebih banyak darinya, tiada pernah merasa puas dan tiada merasakan kelezatannya. Wahai diri, bukankah usiamu lebih pendek dari keinginanmu.

Wallahu’alam, sulit menemukan (bukannya tidak ada) pasangan yang mengakui luar dalam, bahwa mereka benar-benar bahagia (padahal sejatinya mereka nyaman dan bahagia), melainkan saat mereka tidak lagi bersama, yakni saat kematian merenggut salah satunya atau jarak dan waktu memisahkannya sangat lama.

Maka, sederhanakanlah keinginanmu, nikmatilah setiap yang Allah takdirkan untukmu dan jangan mempertanyakan takdir-Nya. Janganlah dunia ini menjebakmu dalam kompetisi abadi, hingga waktu dan tenagamu habis dan engkau tiada mendapatkan yang diinginkan, sedangkan akhirat terlanjur engkau lalaikan. Wallahu musta’an.