2/04/2017 01:04:00 PM
0

Pria dan wanita dari ‘sananya’ memang berbeda, namun fitrahnya dipersatukan untuk berpasangan dan bukan berlawanan. Ingat, paduan yang serasi bisa saja terdiri dari setelan jas warna biru tua dan kemeja warna biru muda dengan dasi bermotif gelap atau mencampurnya dengan sutra merah. Jadi, tidak selalu sama untuk terlihat serasi.

Begitupun pasangan suami istri, tidak harus selalu sama untuk menjadi serasi dan hormonis. Perbedaan itu untuk saling melengkapi agar kekurangan dan kelemahan masing-masing tertutupi. Saling berbagi pada sisi kelebihan dan saling menguatkan. Saling memahami dan saling mengerti. Saling mengisi dan saling memerlukan. Begitu seterusnya. Bertambah menjadi lebih mudah, bila semuanya diniati beribadah.

Beda pembawaan karakter
   
Laki-laki dan wanita memang tidak sama dan tidak akan pernah sama. Laki-laki dengan pembawaan karakter kelelakiannya dan perempuan dengan keperempuannya. Yang satu lebih kuat akal dan nalarnya, yang satunya memiliki sensitifitas dan kepekaan rasa yang kuat. Namun jangan salah, mereka memiliki keduanya : akal dan kepekaan rasa.

Maka, bukanlah disebut cengeng ketika seorang lelaki menitikkan air mata. Tetapi disebut cengeng kalau seorang suami tiap kali marah main pukul istri atau dikit-dikit ngomong cerai. Pun tidaklah disebut tidak berakal kalau seorang perempuan mudah menangis, baik dikala sedih maupun senang. Tetapi cukuplah disebut bodoh, seorang perempuan yang memilih laki-laki tidak sholat sebagai imam di keluarganya. Kalau kepada Allah yang memberinya rezeki dan hidup ia remehkan, maka kepada selain-Nya dia akan jauh lebih meremehkannya.

Wallahu musta’an.

0 komentar:

Plan Your Work and Work Your Plan

Plan Your Work and Work Your Plan