Menjadi hamba-Nya yang pantas... (2)

Benarkah kita sebaik yang kita pikirkan? Jika demikian, adakah jika satu aib saja dari diri kita tersiar, kita masih berani mengira bahwa kita sebaik itu? Ketahuilah, sebaik apapun diri kita hari ini, semata karena nikmat & anugerah-Nya. Allah-lah yang lebih berhak kita malu-i. Dia-lah yang senantiasa mengetahui apa yang kita perbuat. Dalam gelap pekat malam maupun dari segala apa yang tersembunyi di hati kita. Dia-lah yang meninggikan langit dan menghamparkan bumi. Dia pulalah yang manakala kita tengadahkan tangan dan memanjatkan doa, berfirman : 'Ud'uuni astajiblakum' (mintalah pada-Ku, niscaya Aku kabulkan permintaanmu... Hanya saja adakah kita layak mendapatkannya?

Kita tidak pernah meminta menjadi seperti saat ini, kenyataannya sebaik inilah diri kita. Tidaklah ini semua, melainkan karena nikmat dan anugerah-Nya. Jika keinginan tidak berhenti meminta dan kehendak tiada kenyang berharap, maka katakanlah... Semoga kita menjadi hamba-Nya yang pantas mendapatkannya.. Jika tidak, mungkin kita tidak sebaik apa yang kita pikirkan.. Hasbunallah wa nikmal wakiil....