3/01/2018 03:30:00 AM
0

Saat Uqail bin Abi Thalib menikah dengan seorang wanita dari Bani Jasym, para sahabat yang hadir di walimah itu mendoakannya, “Semoga engkau bahagia dan banyak anak.”

Uqail menjawab, “Sahabatku, janganlah engkau berkata demikian. Sebab Rasulullah ﷺ telah melarangnya.” Katakanlah : “Baarokallaahu laka wa baroka alaika." (Semoga berkah Allah tercurah untukmu dan semoga pula berkah Allah tercurah atasmu)

Subhanallaah… Rasulullah ﷺ mengajarkan doa yang indah kepada kita. Sekilas terlihat sama, hanya dengan sedikit perbedaan saja, yakni laka dan alaika. Ternyata dalam bahasa Arab keduanya membawa maksud agak berbeda. ‘Barokallahu laka’ bermakna semoga berkah Allah tercurah untukmu dalam setiap kebaikan yang engkau dapati (dalam keadaan lapang). Dan wa baroka alaika bermakna semoga berkah Allah tercurah atasmu di setiap kesusahan yang menghampirimu (dalam keadaan sempit). Jadi, dalam kondisi seperti apapun semoga keberkahan senantiasa mengiringi, itulah yang dikehendaki.

Setelah menikah, seseorang bisa saja mendapati sebagian besar dari apa yang diharapkan, maka ia bisa mendapatkan keberkahan darinya. Namun bisa jadi yang ia dapatkan tidak sebagaimana yang diinginkannya. Dalam kondisi demikian pun ia bisa mendapatkan keberkahan. Sungguh, Benteng pertahanan pernikahan seperti ini tidak akan terjadi melainkan di dalamnya ada keberkahan.

Harmonis dalam konteks Islam adalah mendapatkan keberkahan. Sehingga pertemuan mereka benar-benar dalam kebaikan, baik dalam kondisi lapang maupun sempit. Dan inilah pernikahan yang diinginkan. Sampai-sampai Ibnu Mas’ud mengatakan, “Seandainya tinggal sepuluh hari saja dari usiaku, niscaya aku tetap ingin menikah. Agar aku tak menghadap Allah dalam keadaan masih lajang.” Itulah pernikahan barokah meskipun hanya sehari. Allahu’alam.

0 komentar:

Plan Your Work and Work Your Plan

Plan Your Work and Work Your Plan