5/19/2011 02:57:00 PM
0
Selain mengurangi kenikmatan yang dirasakan jiwa, hati yang sakit juga rentan terhadap berbagai macam gangguan yang mengancam kesehatannya. Alih-alih merasakan nikmat, hidup jadi terasa berat dan menyiksa. Sebab sesungguhnya, hati kitalah sarana sejati guna merasakan kenikmatan hidup yang sebenarnya. Tanpa kesehatannya, hidup hanya akan penuh derita dan terasa menyengsarakan.

Tentang hati yang sakit, Allah berfirman, “Di dalam hati mereka terdapat penyakit, kemudian Allah menambah penyakit mereka.” QS. Al-Baqarah; 10.
Dia Ta’ala juga berfirman, “…sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di dalam hatinya.” QS. Al-Ahzab;32.
Untuk ayat yang pertama maksudnya adalah syak atau keraguan, sedang ayat yang kedua bermakna syahwat untuk berzina.

Hati disebut sakit jika ia keluar dari keseimbangan alaminya disebabkan oleh adanya sejenis kerusakan di dalamnya. Secara kualitas maupun kuantitas. Karenanya, ia kehilangan fungsi aslinya untuk mengenali kebenaran dan mencintainya. Atau berfungsi tetapi tidak sebagaimana mestinya. Keadaannya bertingkat-tingkat sesuai kadar kerusakan yang ada. Dari bingung memilih kebenaran, ragu untuk meyakininya, sampai menolaknya karena kebodohan dan hawa nafsu.

0 komentar:

Plan Your Work and Work Your Plan

Plan Your Work and Work Your Plan