
Lakukan segala kebaikan yang kau bisa. Segala sesuatu yang engkau tahu itu
adalah kebaikan maka lakukanlah! Ada kaleng berserakan di tengah jalan yang
mengganggu orang lain, maka buanglah! Mungkin hai ltu menjadi sebab Allah akan mengampuni dosa-dosamu..
Engkau menemukan seseorang yang butuh tumpangan, maka berikanlah tumpangan.
Mungkin kamu menemukan seseorang yang kesulitan,
maka lapangkanlah ia. Engkau menemukan seseorang yang menginginkan senyuman di
wajahmu, maka tersenyumlah! Engkau menemukan situasi di saat engkaulah yang
mampu menjadi penengah, maka jadilah penengah!
Bisa jadi yang menjadikanmu mendapatkan pengampunan
Allah, bukan pahala haji dan umroh, namun witirmu yang hanya 3 rakaat ba’da
isya yang tidak pernah engkau tinggalkan.
Mungkin yang membuatmu mendapatkan ketenangan
bukanlah wakafmu yang bernilai miliaran, namun sedekah sepiring nasi yang
engkau bagikan kepada tetanggamu setiap hari.
Mungkin saja yang menyebabkan rahmat Allah turun
kepadamu, bukan karena retorikamu yang menyihir orang lain untuk mengikuti
kebaikan yang engkau ajarkan, tetapi seorang yang engkau bebaskan dari buta
huruf Al-Qur’an.
Atau bisa saja yang membuatmu dilapangkan rezekinya
bukan karena kamu memborong pahala pendirian masjid, tetapi santunan yang tidak
seberapa engkau ulurkan untuk anak yatim di panti asuhan setiap bulan.
Allahu’alam. Semua ini rahasia Allah dan kita tidak
tahu, amal kebaikan yang mana yang mengantarkan kita memasuki jannah-Nya dan
amalan mana yang membuat kita terhindar dari neraka-Nya.
Kisah Zubaidah
Zubaidah istri Harun Ar-Rasyid mempunyai kebaikan yang
sangat besar bagi umat. Beliau membuat aliran air yang sangat panjang untuk
suplai air kepada jamaah haji di Mina. Sehingga terkenal dalam sejarah dengan
sebutan Mata Air Zubaidah.
Disebut dalam tarikh Baghdadi, setelah beliau wafat dalam
mimpinya Imam Abdullah Ibnu al-Mubarok bertemu Zubaidah. Ibnu Mubarok bertanya
: “Apa yang telah Allah perbuat untukmu?” Zubaidah berkata : “Aku mendapatkan ampunan-Nya.” Lalu ditanyakan kepadanya
: “Apakah karena mata air untuk jamaah haji?” Beliau menjawab : Wallahi tidak,
bukan karena itu, tetapi karena 2 rakaat di waktu malam yang tidak pernah aku
tinggalkan.
2 rakaat di waktu malam! Sungguh sesuatu yang tidak
terduga. Saudaralku, kita tidak tahu amalan mana yang mendatangkan ampunan
Allah. Maka jangan remehkan kebaikan sekecil apapun. Lakukanlah kebaikan
sekecil apapun itu. Lakukan di setiap kesempatan. Kita mampu melakukan kebaikan
tersebut, maka lakukanlah! Kita takkan merugi. Karena Kita tidak tahu amalan
mana yang mendatangkan rahmat Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada
Jabir bin Sulaim, “Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya
berbicara manis kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan
tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no.
2722.).
Nasehat Abdul Mukmin bin
Ubaidullah dari Al Hasan rohimahullah
Wahai anak Adam, sesungguhnya kamu akan melihat amalmu, dan kebaikan serta
keburukanmu akan ditimbang, maka janganlah kamu meremehkan satu kebaikan pun,
sekalipun kecil, karena kamu akan melihat yang kecil itu akan membuatmu
bahagia. Dan jangan pula meremehkan satu kejelekan pun, karena jika kamu
melihatnya, ia akan membuatmu sengsara. (Shifatush
Shafwah III/235).
Semoga Allah merahmati lelaki yang mencari rezeki
yang baik, berinfak dengan kesederhanaan, dan mempersembahkan keutamaan untuk
hari kefakiran dan kebutuhannya (hari kiamat, hari ketika kita sangat
membutuhkan pahala amal).
Kebaikan dan Keburukan Seorang Wanita
Jangan remehkan kebaikan dan keburukan sekecil apapun.
Kebaikan sekedar memberi minum seekor binatang atau keburukan sekedar
membicarakan keburukan tetangga.
Seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari panas
yang begitu terik. Anjing itu mengelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan
lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya (dan menimba air
dengannya). Ia pun diampuni karena amalannya tersebut. (HR. Muslim).
Ada pula seorang wanita yang rajin mengerjakan sholat di
malam harinya dan berpuasa di siang harinya serta mengerjakan (berbagai
kebaikan) dan bersedekah, hanyasaja ia suka mengganggu tetangganya dengan
lisannya, maka Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tiada
kebaikan padanya, (melainkan) dia termasuk penghuni neraka”
Allahu’alam
0 komentar:
Posting Komentar