Tubuh yang dirawat dengan rezeki Allah dan terlihat
sempurna akan tiba masanya terbungkuk-bungkuk dan tertatih-tatih, padahal
sebelumnya gagah dan kokoh. Pandangan matanya pun meredup di sela-sela kulit
wajahnya yang mengeriput, walau sebelumnya berbinar elok.
Ketahuilah, bisa saja orang tua yang mulai tidak berdaya
itu tetap dianggap berdosa karena kebiasaan buruk di masa mudanya. Tubuh yang
digunakan untuk bermaksiat kepada Allah itu telah berubah menjadi seonggok
tulang dan daging yang tidak berdaya. Ketika ruh
yang mengerakkan tubuhnya kembali kepada Pemilik yang sebenarnya, semua
bagiannya seolah berlomba memberikan rasa sakit kepadanya. Masing-masing
menuntut balas kepadanya karena telah diperlakukan dengan buruk dan nista,
hanya untuk memperoleh kenikmatan haram sesaat. Na’udzubillah.
Sebaliknya di sisi yang lain, ada orang-orang yang
bertubuh lemah lunglai yang terhalang dari amalnya masih selalu membasahi lisannya
dengan kalimat dzikir meski tubuhnya tak lagi berdaya. Bahkan pahalanya terus
mengalir seperti di masa mudanya. Buah dari amal jariyah dikala tubuhnya masih
prima. Bahkan saat tubuhnya telah berbalut tanah, pahala kebaikan pun masih
terus mengalir untuknya. Wallahu musta’an.
0 komentar:
Posting Komentar