Masa lalu tidak akan menyampaikan
kita kepada pencapaian tujuan. Ketika kita merenungkan masa lalu, kita hanya
bisa mengambilnya (yang bermanfaat) sebagian dan membuangnya sebagian (yang
tidak mendatangkan manfaat). Selebihnya, tidak berarti apa-apa. Masa depan
tidak ditentukan oleh masa lalu, tetapi bagaimana kita menyikapi hari-hari yang
tersisa saat ini dengan sesuatu yang positif dan menyampaikan kita kepada mimpi-mimpi
besar. Bahkan hal-hal buruk Allah hindarkan dari diri kita, selama kita
memiliki kemauan.
Impian itu tidak langsung terlihat melalui apa yang kita lakukan saat ini. Untuk mencapai ke atas, selalu ada anak tangga pertama yang dipijak. Begitupun untuk mencapai masa depan. Klo kita lemah dan tidak bersemangat, sudah bisa dipastikan kita tidak akan mampu melihat masa depan. Aneh, jika ada orang-orang yang bermimpi hal-hal besar, tetapi lalai menapaki jalan menuju mimpi itu.
Impian itu tidak langsung terlihat melalui apa yang kita lakukan saat ini. Untuk mencapai ke atas, selalu ada anak tangga pertama yang dipijak. Begitupun untuk mencapai masa depan. Klo kita lemah dan tidak bersemangat, sudah bisa dipastikan kita tidak akan mampu melihat masa depan. Aneh, jika ada orang-orang yang bermimpi hal-hal besar, tetapi lalai menapaki jalan menuju mimpi itu.
"Allah
menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki) dan
di sisi-Nya lah terdapat Ummul Kitab (Lauhul Mahfuzh)." (QS. Ar-Rad : 39)
So,
sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan bermakna besar di sisi-Nya.
Wallahu’alam.
0 komentar:
Posting Komentar